Rektor UNJ : Prof Tilaar Teladan Kami
Sebagai pedagog, Prof Tilaar produktif berkarya hingga masa tua.
Abdullah Taruna
Berpulangnya Prof. Dr. H.A.R. Tilaar pada Rabu pagi, 30 Oktober 2019 meninggalkan duka mendalam bagi dunia pendidikan Indonesia, terutama Keluarga Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ). “Kami semua merasa kehilangan atas wafatnya beliau. Beliau teladan kami dalam hal dedikasi. Hingga masa tuanya beliau masih produktif menggagas dan menulis,” kata Rektor UNJ, Dr. Komarudin Sahid, M.Si.
Perjuangan Prof Tilaar untuk memajukan pendidikan nasional, tambah Komarudin, benar-benar teruji. Integritasnya pun diakui para akademisi baik dari dalam maupun luar Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
“Sama seperti Bu Conny (Prof. Dr. Conny R. Semiawan: Red.) dan tokoh pendidikan lain UNJ, Prof Tilaar selalu membela kepentingan pendidikan dalam pergulatan produksi kebijakan di pemerintahan. Beliau juga hingga akhir hayatnya berada di garis terdepan dalam upaya memajukan pendidikan,” kata Komarudin.
Hal yang paling berkesan, lanjut Komarudin, Prof Tilaar adalah sosok pedagog yang patuh kepada seniornya. “Beliau patuh pada seniornya (Bu Conny) saat disarankan membuang tongkat yang menjadi penyanggah jalannya saat mulai menua di usia 70an. Beliau berusaha untuk tegar berjalan dan menjalani kehidupan, hingga fisiknya benar-benar tidak berdaya. Beliaupun kembali menggunakan tongkat utk membantunya berjalan,” ungkap Komarudin Sahid.
Sementara itu, Rektor IKIP Jakarta/UNJ periode 1997-2005, Prof. Dr. Sutjipto juga mengungkapkan duka mendalam atas berpulangnya koleganya sesama Guru Besar UNJ. “Selamat Jalan pak Tilaar, jasamu akan dikenang sepanjang masa. Semoga jalanmu penuh dengan kedamaian…,” tulis Prof Sutjipto dalam pesan pendek melalui Whatsapp, seraya mengirimkan video Prof Tilaar di rumah duka, Rabu sore