Muhammad Thoriq : UMKM NU Bisa Diperkuat Pemodalannya Dengan Securities Crowdfunding.
![](https://alumniunj.com/images/berita/1617389327_whatsapp-image-2021-04-03-at-001210-muhammad-thoriq-ojk.jpeg)
UMKM NU Potensial Bangkitkan Sektor Riil.
Abdullah Taruna
Deputi Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Muhammad Thoriq menyampaikan hal itu saat ramah tamah dengan Pengurus
Pusat LPNU dan para peserta Rakornas LPNU yang mewakili Pengurus Wilayah LPNU
dan Cabang dari seluruh Indonesia, di Bandung, Jumat, 2 April 2021.
Rencananya Ketua Umum Tanfidziah PBNU Prof. Dr. K.H. Said
Aqil Siradj, M.A., akan membuka secara resmi Rakornas LPNU yang berlangsung di
Aula Kampus STMIK/AMIK, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 April 2021.
Menurut Muhammad Thoriq, LPNU bisa membantu UMKM di basis-basis
warga NU untuk menguatkan permodalan secara jangka panjang dengan Securities
Crowdfunding (SCF). SCF, menurut Thoriq
merupakan metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh
pemilik bisnis/usaha (UMKM) untuk mengembangkan bisnisnya. Nantinya investor
bisa membeli dan mendapatkan kepemilikan melalui saham, surat bukti kepemilikan
utang (obligasi), atau surat tanda kepemilikan melalui saham, surat bukti
kepemilikan utang (obligasi), atau surat tanda kepemilikan bersama (sukuk).
Saham dari usaha tersebut diperoleh sesuai dengan presentase terhadap nilai
besaran kontribusinya kepada pelaku usaha yang dibiayai.
“Lalu siapa yang mampu mempertemukan pelaku bisnis, usaha
(UMKM) dengan Investor (pemilik dana)? Yang bisa menjembatani pemilik dana
dengan pelaku usaha mikro yang butuh modal adalah platform digital, “ kata
Muhammad Thoriq di hadapan Pengurus Pusat LPNU, dan para peserta Rakornas.
Di platform digital yang berupa website itu, para pelaku
usaha bisa memposting jenis usaha dan
kebutuhan dananya, dan nanti para investor/pemilik dana yang ingin membantu
akan memilih pelaku usaha mana yang akan didanai. Para pengusaha atau pemilik uang yang akan
mendanai nantinya akan mengoleksi SCF sebagai bukti pendanaan jangka panjang
yang diberikan kepada para pengusaha mikro.
Sangat penting mengembangkan usaha yang dibangun oleh para
pelaku usaha warga NU. Menurut Deputi Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas
Jasa Keuangan yang mengaku orang tuanya adalah warga NU ini, jumlah warga NU
itu separuh dari total jumlah penduduk Indonesia. “Survei LSI menunjukkan bahwa
jumlah warga NU sebanyak 49,5 persen dari total penduduk Indonesia. Ini berarti
ada sekitar 130 juta lebih penduduk Indonesia adalah warga Nahdiyin.
“Pelaku usaha NU berarti sangat banyak jumlahnya dari total 130 juta jiwa lebih itu. Ini berarti bila dibantu permodalan yang mendukung usaha warga NU, maka akan mendukung pengembangan sektor usaha yang luas di Indonesia,” kata Muhammad Thoriq.
Pengurus PP LPNU, Perwakilan Pasar Modal Syariah OJK, dan Peserta Rakornas LPNU.
Thoriq menyebut ada 4 Platform Digital yang menjadi penghubung investor dengan para pelaku
usaha yang membutuhkan pinjaman modal di Indonesia.
Berdasarkan data survei
bersama yang dilakukan Bank CIMB NIAGA, Ayoconnect, dan Investree, diketahui
terdapat empat platform yang dikenal luas lebih dari separuh responden (para
investor dan pelaku usaha), yaitu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) Bibit.id
atau Bibit merajai tingkat total awareness dengan 65,8 persen. Disusul Bareksa
(50,3 persen), E-mas (47,7 persen), dan Tanamduit (46,7 persen).
Ramah tamah Pra
Rakornas yang dipandu oleh KH. Dr. rer. nat. Jaenal Effendi, S. Ag M. A., Dosen IPB, yang juga Kepala
Badan Investasi dan Dana Sosial, para
peserta menanggapi dengan penuh antusias. Bahkan seorang perwakilan dari LPNU
Cabang Tulang Bawang, Lampung maju ke depan bertanya untuk mencari solusi
penjualan produk andalan daerahnya yang menemui jalan buntu.
Ramah tamah selain dihadiri oleh Pengurus Pusat LPNU, dan
Ketua Panitia Rakornas LPNU Gus Asmui Bayalangu, alumni Pondok Pesantren Bahrul
Ulum, Tambak Beras, Jombang, yang kini merupakan owner STMIK/AMIK Bandung.