Juri Ardiantoro: Melestarikan Budaya Brebes Perlu Kolaborasi

Pernyataan tokoh pemuda nasional asal Brebes, Juri Ardiantoro disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Webinar dan Bedah Buku Karya Dr. Uswadin, M.Pd., “Ngapak Kepenak Nemen” pada Rabu pagi, 11 Agustus 2021. Dalam sambutan bedah buku bertema “Peran Sastra Dalam Membangun Daerah Memperkokoh NKRI”, Juri mengatakan buku “Ngapak Kepenak Nemen” memiliki arti penting khususnya untuk anak-anak remaja saat ini. “Buku berjudul  NKN sangat bermanfaat untuk mengingatkan para orang tua, khususnya anak-anak muda agar mengetahui bagaimana para orang tua mereka menjalani tradisi budaya saat masih anak-anak, seperti permainan gobak sodor, petak umpet, dll,” kata Juri Ardiantoro.

Menurut Juri, generasi tua jangan menyalahkan anak-anak muda bila mereka tidak mengenal tradisi budaya masa kecil para orang tua mereka saat usia kanak hingga remaja. “Mengingatkan mereka dengan memberikan informasi bagaimana generasi tua menjalani masa mudanya dengan nikmat seperti bermain gobak sodor. Buku ini mengingatkan generasi muda tentang tradisi budaya Brebes. Saya mengapresiasi mas Uswadin yang telah menulis buku NKN,” kata Kepala Deputi IV Kantor Staf Presiden ini.

Mengutip istilah “Daerah Kebudayaan” dari Ilmuwan Sosiologi Koentjaraningrat, Juri menyebut “Ngapak” adalah satu daerah kebudayaan tersendiri yang meliputi Brebes, Tegal, Pemalang. Namun kesan yang mucul Brebes hanya menjadi sub kultur dari budaya Tegal,” kata Juri Ardiantoro. Melihat konstelasi Brebes yang berkesan terhegemoni secarak budaya itu, maka Juri memandang pentingnya melestarikan budaya Brebes agar setara.

“Harus ada politicall will-kemauan politik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes untuk merumat budaya Brebes agar lestari, dan cocok dengan minat dan gaya hidup anak-anak muda sekarang,” ungkap Juri.

Masalahnya, kata pejabat yang kini juga menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta ini, langkah merawat kebudayaan Brebes tidak bisa dilakukan orang per orang. “Melestarikan Budaya Brebes Perlu Kolaborasi semua pihak, dari mulai warga Brebes, tokoh-tokoh masyarakat, institusi kebudayaan, dan Pemerintah,” terang Juri kepada para peserta webinar yang mencapai sekitar 70 orang.

Kegiatan Bedah Buku “Ngapak Kepenak Nemen (NKN)” diawali dengan sambutan Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, S.E. M.H.  Bupati Brebes berharap penerbitan buku Ngapak Kepenak Nemen dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat Brebes akan buku bacaan, dan meningkatkan minat baca. “Kami mengajak masyarakat Brebes untuk mencintai dan melestarikan bahasa Ngapak,” kata Bupati Idza Priyanti.

Selain sambutan Bupati Brebes, dan Juri Ardiantoro, panitia juga menghadirkan beberapa budayawan, dan sastrawan menjadi pembicara yang membedah isi buku “NKN” di antaranya: Drs. Atmo Tan Sidik (Budayawan Brebes-Tegal), Oyos Saroso HN (Sastrawan dan Jurnalis Teras Lampung), Dr. Maufur, M.Pd. (Penulis, dan Dosen Pascasarjana UPS Tegal). Diskusi dipandu oleh M. Ishaq, M.Pd.

 

 

News letter